Halaman

Kamis, 31 Januari 2013

Kiat Menanam Singkong ala Wayan Supadno

singkong-all1


SINGKONG,, JALAN PINTAS MENUJU SUKSES

Selasa, 9 Oktober 2012, 9:19
Sumber : http://bangkittani.com

Kali ini menampilkan cuplikan wawancara dengan Bpk. Wayan Supadno (WS), HP 0811763161, lahir di Banyuwangi dari keluarga petani gurem Romo Suwarno. WS yang waktu SD pernah tidak naik kelas 2 kali, pernah nyaris bisu karena gagap berlebihan, rangking 47 dari 47 siswa semester I di SMA N I Singaraja dan 6 tahun lalu bangkrut Rp 38 milyar, sekarang sangat popular karena teknologinya yang sudah dipatenkan oleh Dirjen HAKI, juga pengelola situs www.bangkittani.com.
1. Bpk. Wayan Supadno selaku formulator Pupuk Hayati Merk Bio-EXTRIM cair dan granul, Pupuk Bio Organik Merk ORGANOX dan Hormon/ZPT Organik Merk HORMAX, sekaligus Praktisi Pertanian, bagaimana pendapat Anda mengenai makna atau definisi sukses?
Sukses menurut saya adalah perubahan bermakna terukur dan jelas dari sebelum dan sesudahnya dengan proses percepatan, contoh : jahat jadi baik, bodoh jadi cerdas, miskin jadi kaya, membebani jadi bermanfaat, hasil singkong 25 ton jadi 90 ton/ha.
2. Apa pondasinya jika ingin menjadi sukses?
Pondasi sukses terdiri dari tiga yaitu cerdas spiritual, cerdas emosional, dan cerdas rasional. (a.) Cerdas Spiritual/Agama, contohnya : bisa membedakan halal & haram, sadar rejeki Tuhan yang membagi, sadar Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum tersebut tidak mengubahnya sendiri. (b.) Cerdas Emosional / Greget, contohnya : punya nyali untuk tampil meraih sukses, kaya intuisi, inovasi, & kreasi, sukses dijadikan impian & target. (c.) Cerdas Rasional / Intelektual, contohnya : bisa menghitung kalkulasi logis bisnis, tanggap potensi pasar & cerdas memainkan momentum, tahu persis cara bertani yang baik & benar
3. Lalu bagaimana kiat menjadi petani sukses?
Sangat sederhana, tidak lain dan tidak bukan pertanian harus dicintai agar yang sawahnya jauh terasa dekat, pekerjaan yang berat terasa ringan, mengatasi hama penyakit yang sulit terasa mudah, semua jadi serba indah.
4. Mengapa singkong dikatakan sebagai jalan pintas menjadi sukses?
Singkong merupakan komoditas yang sangat adaptif di negeri ini, bahkan sudah jadi bagian dari budaya bangsa dan memiliki produk turunan yang sangat banyak, tanpa batas di pasar luar negeri dan sampai dengan sekarang kita masih impor dalam bentuk cassava chip. Sehingga besar sekali peluang untuk mendongkrak kesejahteraan petani (sukses).
5. Apa maksudnya dan mohon diuraikan lagi!
Modal total pupuk hanya sekitar Rp 7 juta/ha dengan potensi hasil 90 ton/ha, artinya biaya produksi pupuk hanya Rp 78/kg singkong. Dengan harga asumsi singkong Rp 1.200/kg, omset petani bernilai Rp 108 juta. Artinya, keuntungan yang diterima petani berlipat-lipat yaitu sebanyak Rp 101 juta di luar sewa tanah dan tenaga kerja.
6. Bagaimana logika prinsip kerjanya bisa mendongkrak dari 25 ton/ha bisa 90 ton/ha dengan teknologi WS?
    Kita kadang lupa bahwa “Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum tersebut tidak mengubahnya sendiri dan dalam kuasa-Nya tiada yang mustahil”.
a. Kita cipta kondisi perbanyak peluang akar dan agar hormon auksin perangsang keluarnya akar berfungsi maksimal melalui luka-luka yang kita buat. Perendaman bibit = memperbesar peluang akar dengan Auksin/IBA dan Sitokinin (George dan Sherington, 1984) dalam ZPT HORMAX dan ORGANOX.
b. Pembesaran umbi membutuhkan energi yang ekstrim. Ledakkan umbi melalui proses sitokinesis poliploidi/pembelahan sel berlipat ganda kuadran = Sitokinin, Giberelin, Kholkisin dalam ZPT HORMAX.
c. Sajikan makanan super mewah jangka panjang = multimikroba yang terkandung dalam Bio-EXTRIM granul dan ORGANOX (penambat Nitrogen, pelarut phospat dan kalium (Rodriquezz dan Fraga, 1999)).
d. C-Organik tinggi yang terkandung dalam ORGANOX merupakan nyawanya tanah, indikator mutu pupuk, media biak dari multi mikroba yang menambat N dari udara 78%, melarutkan P & K yang banyak terdeposit dalam tanah yang selama ini kita suplai belum termanfaatkan karena belum larut (masih terikat unsur lain).
e. Hormon Asam Absisat (ABA) berperan penting dalam keseimbangan kebutuhan air, inilah yang menjadikan singkong tahan terhadap kekeringan (Campbell et all., 2002), sehingga kelangsungan pembengkakan umbi berlanjut. Maka pentingnya kombinasi antara ORGANOX dan ZPT HORMAX.
f. Bertahan terhadap serangan bakteri dan jamur (biopestisida) yaitu Pseudomonas sp, dalam Bio-EXTRIM granul dan ORGANOX
7. Bagaimana langkah detailnya agar singkong hasilnya maksimal?
a. Potong bibit singkong 25 cm, gergaji/lukai di beberapa titik, bagian pangkal bibit yang akan terbenam tanah.
b. Rendam total bibit singkong sebelum tanam ke larutan 25 liter air yang diaduk dengan 0,5 liter ZPT HORMAX dan 1 liter ORGANOX selama 15 menit s/d 0,5 jam.
c. Tanam dengan kedalaman 15 cm (semua yang dilukai tertimbun), timbun dengan Pupuk Hayati Granul Bio EXTRIM. Semakin banyak tertimbun maka semakin banyak umbi singkong bertingkat-tingkat.
d. Semprot/kocor tiap 2-bulan sekali dosis 5 tutup ZPT HORMAX dan minimal 20 tutup ORGANOX/tangki pada perakaran umbi, diawali umur 14 hari setelah tanam (agar akar pasti banyak).
e. Bila tanaman sudah terlanjur tanam, masih efektif, tambahkan saja dosisnya semprot 5 tutup ZPT HORMAX + 25 tutup ORGANOX/ tangki 14 liter di perakaran/umbi pada awal aplikasi, selanjutnya dosis seperti biasa setiap 2 bulan sekali. Aplikasi ORGANOX semakin pekat semakin baik. Silakan dibuktikan.
f. Jika habis disemprot herbisida pembasmi gulma, tanam dan semprotlah dengan ORGANOX setelah lebih dari 3 hari.
8. Apakah hasil 90 ton/ha hanya tergantung dari varietas bibit tertentu?
Tidak, semua varietas bisa karena prinsipnya adalah melipatgandakan akar calon umbi dan memperbesar umbi dengan 16 unsur hara yang terkandung dalam Bio-EXTRIM granul. Sekaligus pembesarannya dipacu melalui proses multihormon sitokinesis dan poliploidi.
9. Jika singkong terserang jamur leles, apakah bisa Teknologi WS mengatasinya?
Tentu saja bisa “Dalam kuasa-Nya tiada yang mustahil”, semprotkan di batang dan tanah sekitar perakaran 25 tutup BOMAX + 10 sdm susu bubuk/tangki 14 L. Produk BOMAX merupakan biopestisida yang mengandung bakteri Pseudomonas sp. yang mampu menghambat pertumbuhan jamur penyebab penyakit leles (Van Loon, 2000) sekaligus bakteri Bacillus sp. mampu meningkatkan imunitas tanaman (Isolauri et all., 2001).
10. Bagaimana pendapat Anda mengenai kondisi riil kesuburan tanah pertanian kita?
Jujur saya katakan, kondisinya memprihatinkan. Tanah kita bagai sedang sakit kronis komplikatif akibat kondisi yang serba kurus, yaitu kurus unsur hara, kurus C-Organik, kurus multimikroba, dan kurus multihormon.
11. Apa sebabnya?
     Kurus unsur hara, kurus C-Organik (dulu tahun 1970 an kandungan C-Organik tanah di atas 2,5 %, sekarang di bawah 1 %. Padahal idealnya C-Organik tanah di atas 3%, padahal inilah nyawanya tanah, tapi kita tidak pernah menyuplainya lalu tanah dapat dari mana?). Kurus multimikroba sahabat petani, multimikroba terus-menerus dibutuhkan sebagai simbiotik mutualisme hidup, tapi kita tidak pernah membiakkan di lahan, lalu diperoleh dari mana?. Dan kurus multihormon, padahal mutlak dibutuhkan untuk tanaman lebih vigor dan jumbo. Wajar saja jika dari waktu-kewaktu tanaman semakin kerdil. Kalau tidak kita suplai didapat dari mana?. Ini semua akibat kesalahan kita sendiri. Selama ini nyaris hanya memperhatikan aspek kimia saja, itupun sintetis sifatnya dan hanya 3 unsur saja yaitu N (Urea), P (SP 36) dan K (KCl), bahkan para petani seperti sudah tergantung secara emosional.
12. Apa saja gejalanya?
a. Secara fisika, tanah semakin mengeras padat, tidak bisa menahan air, dan tidak menahan udara karena pori-pori tanah menyempit, padahal ketiga poin tersebut sangat penting untuk pertumbuhan tanaman pertanian.
b. Secara kimia, kekurangan 16 unsur hara makro dan mikro diantara NPK yang datangnya dari alam dan lebih mengandalkan yang sintetis. Kadar C-Organik juga sangat rendah padahal ini sangat-sangat penting.
c. Secara biologi, kandungan multimikroba dalam tanah yang bersahabat dengan petani sangat rendah, begitu pula mikro flora dan fauna lainnya, kadar multihormon juga sangat rendah.
d. Gejala yang paling dirasakan oleh petani adalah pada tahun 70-an untuk padi 1 ha cukup dengan 100 kg Urea saja, tapi sekarang 300 kg saja belum cukup, artinya dari waktu ke waktu kebutuhan pupuk meningkat semakin tajam dalam luasan yang sama namun hasilnya menurun.
e. Rentan terhadap penyakit karena mikroba sebagai biopestisida tidak bisa berkembang maksimal termasuk di dalamnya adalah fauna sahabat petani lainnya yaitu cacing dan belut.
f. Tanaman cenderung semakin kerdil ini semua karena kekurangan hormon alami dan hasil pertanian mudah basi karena residu bahan kimia yang berbahaya mendekati ambang batas.
13. Solusinya bagaimana?
a. Kita sebagai petani harus menyadari betul kondisi ini bagai kita sedang sakit mungkinkah kita kerja menghasilkan sesuai harapan seperti saat kita sedang sehat.
b. Sehatkan tanah secepatnya, gemukkan kondisi tanah dan perlakuan budidaya yang berimbang (neraca hara) dengan cara menyuplai bahan-bahan organik yang kadar C-Organiknya sangat tinggi, perkaya biang-biang multimikroba non pathogen sahabat petani, perkaya multi mikroba biopestisida terkait, beri rangsangan dengan multihormon sesuai kebutuhan tanaman budidayanya.

2 komentar:

  1. petani ala WS, sukses di daerah nya gagal di lain daerah di lampung misal nya banyak petani ala WS di lampung merugi karena hasil yang seperti di harrap kan tidak pernah sukses banyak modal yg di keluar kan tapi nihil hassil nya perbatang yg di gadang gadang menghasil kan 20 -30kg hanya menghasilkan 0,5 - 3kg per batang,masalah perawatan tidak menyalahi aturan ,menyedih kan!

    BalasHapus
  2. Kenapa tidak ada tutorial cara menanam singkong mentega atau singkong kuning. Apa cara yang di uraikan di atas juga efektif pada jenis singkong mentega atau singkong kuning?

    BalasHapus