Halaman

Kamis, 31 Januari 2013

Menanam Bawang Merah Sebesar Telur

MENANAM BAWANG MERAH
SEBESAR TELUR, MERAH MERONA & BEBAS PENYAKIT
 
 
Berawal dari mengikuti Dialog Interaktif Pertanian di TVRI yang dibawakan oleh Formulator Organik, Wayan Supadno (Hp. 0811763161/www.bangkittani.com) bersama Dosen sekaligus Praktisi Pertanian Budidaya bawang merah di Cirebon, Bpk. K. Sukanata (Hp. 081902504231) dan Petani bawang merah asal Brebes, Bpk. Sugeng (Hp. 081586386710) yang bertema Kiat Cepat Sehatkan Tanah dan Cara Aplikasi Pertanian Organik. Bpk. Djangkung (Hp. 082141418453) kemudian mempraktekkan tips-tips yang sudah dipraktekkan dalam acara tersebut pada tanaman bawang merah miliknya di Pasuruan, Jawa Timur. Hasilnya panen yang sebesar telur dan berwarna merah merona itu menjadi tontonan masyarakat petani bawang dari berbagai daerah. Pak Djangkung mulai sadar tanahnya sakit kronis seperti yang diuraikan oleh Wayan Supadno yaitu, ditunjukkan dengan gejala tanah semakin sulit menahan air, tanaman kerdil, rentan penyakit, kebutuhan pupuk yang terus meningkat tajam dalam luasan yang sama tetapi hasil semakin menurun, akibatnya laba bersih sangat tipis dan resiko tinggi untuk gagal jika terkena penyakit, maka Ia terapkan tips Wayan Supadno, kombinasi pupuk non organik, pupuk bio organik ORGANOX, pupuk hayati Bio-EXTRIM, dan ZPT/ hormon organik HORMAX.
Saat pengolahan tanah/ pra tanam (3 hari sebelum tanam), kombinasikan minimal 1 ton pupuk kandang dengan ORGANOX dan Bio-EXTRIM, masing-masing 5 liter secara merata. Aplikasikan juga HORMAX dengan cara semprot secara kabut dengan dosis 2.5 tutup botol/tanki 14 liter pada umbi dan daun setiap lima hari sekali. Pemberian pupuk kimia cukup sekali saja saat seminggu setelah tanam dengan dosis 4 kg NPK Majemuk yang dilarutkan dalam 200 liter air. Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan dan sebagai bekal nutrisi dalam tanah. Nutrisi tersebut akan diurai oleh mikroba yang terkandung dalam Bio-EXTRIM & ORGANOX kemudian berkembang biak dalam tanah. Azotobacter sp.,Azospirillum sp., dan Rhizobium sp. berperan dalam menambat Nitrogen (Rao, 1994), sedangkan bakteri Pseudomonas sp. dan Bacillus sp. mempunyai kemampuan tinggi dalam melarutkan Fosfat dan Kalium (Rodriquezz dan Fraga, 1999). Pupuk kandang dan ORGANOX yang mengandung C-Organik sangat tinggi berperan sebagai media biak mikroba sekaligus tambahan bahan organik dalam tanah. Dengan demikian tanah lebih sehat dan nutrien tanaman tersaji lebih banyak.
Penggunaan HORMAX menjadikan tanaman Pak Djangkung daunnya lebih tegak, tidak mudah patah, dan umbinya besar-besar. Wajar saja, karena dalam HORMAX mengandung Auksin yang berfungsi memperbanyak perakaran, sehingga asupan nutrisi maksimal, hormon Sitokinin yang berfungsi mendorong pembelahan sel (sitokinesis), menjadikan ukuran umbi lebih besar, serta Giberellin yang menjarangkan jaringan antar sel. Juga wajar saja jika tanamannya lebih sehat (aman), karena dalam Bio-EXTRIM & ORGANOX mengandung Bacillus sp. yang bertindak sebagai imunomodulator (Isolauri et al., 2001) dan menghasilkan zat antibiotik (Rao, 1994), membentuk imunitas dalam diri tanaman sehingga terhindar dari penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Melalui hubungan via telepon, Pak Djangkung juga mengeluhkan jika adanya hama seperti ulat, rayap, dan semut yang menyerang tanaman bawangnya. Wayan Supadno menyarankan agar menggunakan pestisida nabati, disemprot dengan air rebusan sereh wangi. Alasannya, daun sereh wangi mengandung geraniol dan citronella yang pada konsentrasi tinggi memiliki keistimewaan sebagai anti feedant, sehingga rayap tidak bergairah memakan tanaman, sedangkan pada konsentrasi rendah bersifat sebagai racun perut yang bisa mengakibatkan rayap mati (Kardinan, 1992). Selain itu geraniol dan citronella juga merupakan bahan aktif yang tidak disukai dan sangat dihindari serangga (insect repellent), sehingga penggunaan bahan-bahan ini sangat bermanfaat sebagai bahan pengusir serangga (Yunus, 2008).

Sumber: http://bangkittani.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar