Halaman

Senin, 28 Januari 2013

Peluang Pasar Jahe

PELUANG   PASAR  JAHE




Sebagai salah satu komoditas perkebunan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama sebagai bahan rempah-rempah dan obat-abatan tradisional maka jahe mempunyai prospek pemasaran yang cukup baik untuk dikembangkan.   Apalagi dewasa ini jahe telah menjadi salah satu komoditas ekspor yang permintaannya cukup tinggi dengan harga yang cukup tinggi dibandingkan dengan biaya produksi.   Kendala yang ditemui oleh para eksportir adalah pasokan jahe dari sentra-sentra produksi tidak mencukupi dibandingkan dengan pesanan yang diterima.   Adapun negara-negara tujuan ekspor adalah Amerikan Serikar, Belanda, Uni Emirat Arab, Pakistan, Jepang, Hongkong.   Bahkan Hongkong yang tidak mengembangkan jahe juga telah mengekspor manisan jahe yang dioleh dari jahe yang diimpor dari Indonesia.

Potensi dan kendala.
Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu sentra produksi jahe di Jawa Barat sebenarnya mempunyai peluang yang cukup besar dalam pengembangan jahe.   Hal ini jika dilihat dari potensi daerah, penyediaan sarana pertanian dan banyaknya petani yang secara rutin menanam jahe.   Sesuai dengan kesesuaian lahan dan iklim, banyak tempat di Kabupaten Sukabumi yang cocok untuk penanaman jahe.   Begitu pula dengan sarana pertanian yang mudah didapatkan dan terutama banyak petani yang telah berpengalaman dalam perjahean.  
Walaupun demikian sampai saat ini petani belum mendapatkan nilai tambah yang maksimal dalam usahataninya atau dengan kata lain keuntungan usahatani jahe masih banyak dirasakan oleh pedagang pengumpul dan para eksportir.   Hal ini disebabkan karena para petani belum menguasai teknologi budidaya yang mutakhir dan masalah mutu hasil produksi.   Dengan demikian banyak ditemukan kegagalan dalam usahatani yang disebabkan oleh masalah hama/penyakit terutama penyakit busuk bakteri, harga yang tidak sesuai dan hasil produksi yang rendah.


Pemasaran Jahe.
Hasil produksi jahe dipasarkan dalam bentuk rimpang segar dan jahe olahan disesuaikan dengan permintaan pasar baik untuk pemasaran dalam negeri maupun ekspor.
Rimpang segar.
Para petani umumnya menjual jahenya dalam bentuk rimpang segar baik jahe gajah, jahe emprit maupun jahe merah.   Rimpang segar jahe gajah banyak diekspor untuk memenuhi permintaan beberapa negara.   Di negara tersebut jahe segar akan diolah kembali menjadi minuman berupa anggur jahe dan sirup jahe dan makanan berupa selei dan dodol jahe.   Untuk keperluan ekspor harus memenuhi syarat mutu hasil yaitu umur panen 8 – 9 bulan, bobot rimpang minimal 150 gram, rimpang beruas utuh, berdaging cerah, bersih dari batang semu, akar, serangga dan kotoran yang melekat.   Rimpang segar jahe emprit dan jahe merah digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan industri obat tradisional.
Jahe Olahan.
Hasil olahan jahe ternyata lebih menguntungkan untuk dipasarkan karena harganya lebih tinggi dibandingkan dengan jahe segar.    Jahe gajah yang dipanen muda diproses menjadi jahe asinan (salted ginger) sebelum diekspor.   Di negara tujuan jahe asinan akan diolah kembali menjadi manisan jahe.   Untuk mengolah menjadi jahe asinan  harus memenuhi persyaratan umur panen 3 – 4 bulan,  kondisi  segar dan tidak busuk.        Ukuran rimpang disesuaikan dengan bobot yaitu L : 100 gr – 150 gr,   M : 50 gr – 100 gr,  S : < 50 gr.
Jahe kecil emprit yang dipanen umur 9 bulan diolah menjadi jahe kering kemudian diekspor sesuai dengan permintaan negara pemesan baik dalam bentuk jahe hitam yang kulitnya belum dikupas, jahe putih yang kulitnya dikupas sama sekali dan jahe kasar yang kulitnya rada-rada dikupas.   Kemudian jahe kering ini diolah kembali menjadi gula jahe, bubuk jahe, minyak jahe dan oleoresin.   Bubuk jahe banyak digunakan oleh industri farmasi, makanan, minuman dan sebagai penyedap masakan.
Begitu pula dengan jahe merah selain dipasarkan, rimpang segarnya juga diolah menjadi jahe kering sebagai bahan baku untuk membuat gula jahe dan ampasnya diolah menjadi tepung jahe yang banyak digunakan oleh industri obat-obatan.

Langkah Strategis.
Untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam usahatani jahe maka perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Perlu diketahui kemana hasil produksi akan dipasarkan baik menyangkut    harga maupun jenis produksi yang diinginkan oleh eksportir atau pedagang pengumpul. 
  2. Benih yang berkualitas harus benar-benar dijamin ketersediaannya dan kalau telah ada sebaiknyan digunakan benih yang bersertifikat. 
  3. Pemilihan lokasi penanaman harus sesuai dengan tanaman jahe.
  4. Penanaman harus disesuaikan dengan musim tanam.
  5. Mudah mendapatkan sarana pertanian lainnya seperti pupuk dan pestisida.
  6. Menguasai teknologi budidaya dan pengolahan hasil produksi.
Diharapkan dengan melaksanakan langkah-langkah strategis di atas pelaku bisnis jahe mulai dari petani sampai tingkat ekspotir akan mendapatkan keuntungan.   Eksportir akan mendapatkan bahan baku untuk ekspor dengan jumlah yang cukup sesuai pesanan dilain pihak petani akan mendapatkan kepastian harga dan volume produksi yang dibutuhkan sehingga tidak terjadi over produksi yang mengakibatkan harga komoditas menjadi jatuh. 
Karena bisnis jahe memerlukan modal yang cukup besar maka hal yang tidak kalah penting untuk dipikirkan adalah masalah permodalan baik ditingkat petani maupun pihak pedagang pengumpul dan eksportir.   Petani jahe yang selama ini mengelola tanamannya dengan menggunakan modal sendiri tentu tidak dapat melaksanakan semua anjuran teknis yang diberikan baik mengenai budidaya tanaman maupun pengolahan pasca panen, begitu pula lahan yang dapat diusahakannya sangat terbatas.   Begitu pula para pedagang pengumpul dan eksportir akan sulit memenuhi pesanan dari luar negeri maupun dalam negeri karena keterbatasan dana dalam mengumpulkan hasil produksi petani dan mengolah hasil dari petani menjadi produk yang sesuai dengan pesanan.

Kebijakan.
Sukabumi sebagai sentra produksi jahe di Jawa Barat perlu terus mengembangkan komoditas jahe dengan kemudahan kredit perbankan yang berbunga rendah, baik untuk para petani maupun pengusaha yang berkeinginan menjadi eksportir jahe.
Oleh karena itu apabila ada kebijakan untuk pengembangan komoditas jahe perlu disiapkan segala sesuatunya terutama menyangkut langkah-langkah strategis yang telah disebutkan di atas sehingga tingkat kegagalannya akan dapat diminimalkan yang berakibat pengembalian kredit dari petani dan pengusaha komoditi jahe akan lancar dan tepat waktu.   Hal ini akan menjadi terasa penting jika dilihat dari prinsip ekonomi kerakyatan dimana semua kebijakan harus berpihak kepada kepentingan rakyat bukan kepada segelintir orang.   Begitu pula harus semaksimal mungkin dapat mengakomodasi kegiatan masyarakat.   Masyarakat petani seperti petani tanaman pangan, pekebun, peternak maupun nelayan  yang merupakan bagian terbesar dari rakyat perlu diberi priorotas utama.   Sebagai langkah awal, diprioritaskan kepada komoditi unggulan untuk semua subsektor bukan hanya pada subsektor tertentu saja sehingga dapat menimbulkan perasaan ketidakadilan bagi pelaku tani yang lain.   Selanjutnya perlu diperhatikan komoditas lain yang perlu dikembangkan karena mempunyai prospek pemasaran yang baik terutama untuk ekspor.       

5 komentar:

  1. kami menjual komoditi jahe untuk Export dan lokal spesifikasi sbb :
    1. Berat / pc min 100 gram up
    2. bersih dari tanah
    3. packing karung jala warna merah a. 32 kg
    4. kuantiti bisa Ribuan ton
    5. pembayaran Cash pada saat di angkat
    6. sistem kontinyu
    7. Harga FOB
    bagi teman2 yang membutuhkan komoditi tersebut bisa telp. Kami di 087774252939 dan 082114942588:

    BalasHapus
  2. Bisnis jahe merah bisa menjadi Peluang yang sangat menggiurkan ya, apalagi kita di Indonesia dengan tanahnya yg subur sangat cocok untuk bertanam berbgai tanaman, termasuk jahe.

    BalasHapus
  3. KAMI MEMAWARKAN JAHE MERAH KWALITAS SUPER.LOKASI DI BANTEN.STOK 3 TON/MINGGU.MINAT,HUB:085960484183 (AGUS SALIM)

    BalasHapus
  4. Tolong publikasikan lokasi penampung jahe merah .. agar mudah dan dalam penjualanya.

    BalasHapus
  5. Tolong publikasikan lokasi penampung jahe merah .. agar mudah dan dalam penjualanya.

    BalasHapus